1. KETIKA SAHUR ATAU SEPERTIGA MALAM TERAKHIR
Teman-teman sering bangun disepertiga malam terakhir tidak, untuk melaksanakan ibadah sunnah atau melakukan aktifitas lain seperti belajar misal? Nah, selain dimanfaatkan untuk aktifitas tersebut, kita juga bisa memanfaatkannya untuk memanjatkan doa lho! Karena sepertiga malam terakhir itu merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.
sabda Rasulullah
ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له
“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘”
(HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)
Nah…. Allah saja sudah berfirman akan mengabulkan doa yang disepertiga malam yang terakhir. Masa’ kita meragu akan janji Allah? Jadi… Yuk, kita manfaatkan waktu tersebut untuk berdoa banyak-banyak kepada Allah. Yang pasti nggak asal do’a, tapi juga harus dibarengi dengan hti yang ikhlas, kusyuk, dan berserah diri.
2. KETIKA BERBUKA PUASA
Sebagaimana hadits Rasulullah, kenikmatan orang berpuasa ada 2, yaitu di kala berbuka puasa dan kala bertemu dengan Allah kelak. Selain itu, waktu berbuka puasa juga merupakan waktu mustajab untuk berdoa.
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم
‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi”
(HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/
(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)
(HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232)
3. KETIKA ADZAN BERKUMANDANG
seperti yang tertera dalam hadits Rasulullah ini.
ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا
“Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang”
(HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)
So, kalau adzan telah berkumandang, mari kecilkan volume televisyen, matikan radio, kita biarkan suara adzan menggema dalam hati, dan berdoa hal yang baik-baik. Jangan lupa, segera tunaikan solad! Hehehe….
4. DI ANTARA ADZAN DAN IQAMAH
Setelahnya adzan sampai denga iqamah juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa
الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة
“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak”
(HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)
5. KETIKA SUJUD DALAM SHALAT
Rasulullah S.A.W bersabda :
أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا
“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu”
(HR. Muslim, no.482)
Jadi, perpanjanglah waktu sujud untuk memperbanyak doa kepada Allah.
6. KETIKA SEBELUM SALAM PADA SHALAT WAJIB
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات
“Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Diakhir malam dan diakhir shalat wajib”
(HR. Tirmidzi, 3499)
Banyak di antara kita, bahkan yg diterangkan di buku panduan shalat sehari-hari itu bahwa berdoa di lakukan setelah salam. Tapi ternyata, TIDAK TERDAPAT RIWAYAT bahwa Rasulullah dan para sahabat merutinkan doa setelah salam shalat wajib. . Saya juga sempet kecele sebelum membaca sumber artikel ini.
Lha terus, yang dimaksud ‘diakhir shalat wajib’ ini apa dong? Nah, dalam menjawab pertanyaan ini, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Zaadul Ma’ad (1/305) menjelaskan bahwa yang dimaksud ‘akhir shalat wajib’ adalah sebelum salam.
Ahli fiqih masa kini, Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah berkata: “Apakah berdoa setelah shalat itu disyariatkan atau tidak? Jawabannya: Tidak disyariatkan. Karena Allah Ta’alaberfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ
“Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah”
(QS. An Nisa: 103)
Allah berfirman ‘berdzikirlah’, bukan ‘berdoalah’. Maka setelah shalat bukanlah waktu untuk berdoa, melainkan sebelum salam” (Fatwa Ibnu Utsaimin, 15/216).
Jadi, selesai shalat, amalan yang disyariatkan adalah memperbanyak dzikir. Memang tidak ada larangan untuk berdoa setelah salam pada shalat wajib, tapi kalau ada waktu yang mustajab untuk berdoa, kenapa kita tidak memanfaatkannya?
7. KETIKA HUJAN
ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر
“Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun”
(HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)
8. PADA MALAM LAILATUL QADAR
Nah! inilah ketikanya, sesuai sangat pada bulan Ramadhan ini, kalau teman-teman ditanya mengenai ‘Malam Lailatul Qadar’, pasti yang teringat adalah malam yang lebih baik daripada 1000 bulan. Seperti yang tertulis di Al-Qur’an ini :
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan”
(QS. Al Qadr : 3)
Selain kita bisa mendapkan pahala yang melimpah ruah di malam lailatul qadar ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa juga , seperti yang tersebut dalam hadits yang disampaikan oleh Aisyah r.a ini :
قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni
['Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku'']”
(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)
9. PADA HARI JUMAAT
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut”
(HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu HurairahRadhiallahu’anhu)
Secara umum, ada 4 pendapat terkuat mengenai waktu tersebut, yaitu :
(1). Sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum’at.
Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, An Nawawi, Al Qurthubi, Ibnul Arabi dan Al Baihaqi, dengan dasar hadits :
هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة
“Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum’at selesai”
(HR. Muslim, 853 dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari Radhiallahu’anhu).
(2). Setelah ashar sampai terbenamnya matahari
Pendapat ini dipilih oleh At Tirmidzi dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, dan lebih mahsyur di kalangan ulama, dengan dasar hadits :
يوم الجمعة ثنتا عشرة يريد ساعة لا يوجد مسلم يسأل الله عز وجل شيئا إلا أتاه الله عز وجل فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر
“Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar”
(HR. Abu Daud, no.1048 dari sahabat Jabir bin Abdillah r.a. Dishahihkan Al Albani di Shahih Abi Daud).
(3). Setelah ashar, namun diakhir-akhir hari Jum’at
Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah. Ishaq bin Rahawaih, At Thurthusi, Ibnul Zamlakani menguatkan pendapat ini.
(4). Menggabungkan semua pendapat yang ada
Pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu ‘Abdil Barr. Dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri.
Ibnu ‘Abdil Barr berkata: “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan”. Dengan demikian seseorang akan lebih memperbanyak doanya di hari Jum’at tidak pada beberapa waktu tertentu saja.
10. HARI RABU ANTARA ZUHUR DAN ASAR
T
Berikut hadits yang mendasarinya.
Dari Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu:
أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثا يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستُجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين فعُرِفَ البِشْرُ في وجهه
قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة
قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة
“Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam berdoa di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau. Berkata Jabir : ‘Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa,dan saya mendapati dikabulkannya doa saya‘”
Dalam riwayat lain :
فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين الظهر والعصر
“Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar”
(HR. Ahmad, no. 14603, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid, 4/15, berkata: “Semua perawinya tsiqah”, juga dishahihkan Al Albani di Shahih At Targhib, 1185)
11. PADA HARI ARAFAH
خير الدعاء دعاء يوم عرفة
“Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah”
(HR. At Tirmidzi, 3585. Di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)
Jadi, pada hari tersebut, seluruh kaum muslimin baik yang menunaikan ibdah haji maupun tidak dianjurkan memperbanyak doa.
12. SAAT PERANG BERKECAMUK
Ternyata, selain mendapat pahala yang begitu besar dan syurga bagi mereka yang mati syahid, keutamaan lain dari perang dalam rangka jihad di jalan Allah adalah dijabahnya doa oleh Allah s.w.t. seperti yang diterangkan dalam hadits ini :
ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا
“Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang”
(HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)
Wah wah…. Keinginan untuk pergi berpeang ke palestina jadi mencuat lagi nih. Hehehe….
13. KETIKA MINUM AIR ZAM-ZAM
ماء زمزم لما شرب له
“Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya”
(HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah, 2502)
Nah, sahabat…. Itu tadi beberapa waktu yang diistimewakan oleh Allah untuk berdoa. Semoga Allah Ta’ala mengabulkan doa-doa kita dan manerima amal ibadah kita. Amiin ya robbal ‘alamiin….
SELAMAT MENJALANI IBADAH PUASA
Wassalamu’alaikum wa rahamtullah hi wabarakatuh!
No comments:
Post a Comment